kala kehangatan sinar mentari mulai
melebur
kala itu juga kelembutan rembulan
memberikan sepi
kutatap malaikat-malaikatku yang
telah terlelap
malaikat-malaikat yang telah memberi warna
di setiap episode yang telah ku lalui
detik demi detik terasa begitu cepat
mengantarkanku diujung pergantian
semakin dekat dengan waktu
yang menyeretku meninggalkan surga dunia
tak henti-hentinya ku berharap
jiwa dan ragaku kan selalu bersama
mereka
menggores keindahan dan memancarkan
kehangatan
takkan pernah terlupa senyum keriputnya,
tawanya yang sedikit terbahak
dan kemurkaan kasih sayangnya.
Meski jarak membentang memisahkan
namun hati terasa dekat berdampingan
meski wajah tak mampu bertatap
namun kasih sayangnya selalu menyelimuti
seperti 4 hati yang saling merindu
untuk bertatap dan berbagi rasa
sekitar bulan november 2011. Kak ma'mun affany mengadakan belajar menulis di group "Pembaca Novel Ma'mun Affany" secara online. sederhana memang. hanya membuat kelompok terdiri dari 2 orang, dan kedua orang tersebut bergantian melanjutkan sepenggal cerita yg di berikan kak ma'mun. alhamdhulillah saya mendapat kelompok 3 bersama mbak safirah dari gorontalo. kita sama-sama menggunakan handphone untuk membuka facebook dan melanjutkan cerita, dan hanya lewat sms kita mendiskusikan, kemana kita harus membawa cerita itu. dan alhamdhulillah lumayan berjalan dengan lancar. namun, ternyata tidak berlangsung lama dan kurang maksimal karena terhalang dengan kesibukan masing-masing sehingga hanya menghasilkan tulisan yang sedikit ini. dan inilah belajar menulis ala grup "Pembaca Novel Ma'mun Affany" dengan segala komentar, kekurangan dan tak sempurna untuk kalian yang sempurna :D
Ma'mun Affany Penuh
Untuk kelompok tiga, Safirah Shafura &
Salma Fauziyah
Gerimis hadir perlahan menyela malam, kemuning bulan
menghilang entah sampai kapan, tak pertanda bintang bercahaya, hanya merasakan
ruapan udara sejuk terasa, dingin sedikit meradang, tapi entah mengapa nyamuk
beterbangan di sekeliling badan. aku hanya berbaring sendirian di atas kasur
tak beranjang, aku berbaring berteman kesunyian, aku berbaring dalam temaram
lampu tak pernah berpijar, aku terus berbaring sembari dengarkan nyanyian
hening tanpa ada teman, pelampiasanku hanya ada dalam pelukan sebuah bantal bantal,
yang semakin lama semakin erat dalam dekapan.
Ma'mun Affany Penuh sejenak aku tergerak, aku ingat sebuah surat dari seseorang
yang sudah hampir 3 tahun tak pernah kubaca... seketika aku lepas bantal dari
pelukan, aku buka almari di sisi kiri jendela, aku perlahan membuka sebuah
kotak berisi setumpuk surat, sembari jongkok aku temukan salah satu di antara
ratusan.
amplop putihnya sudah kusam, tinta hitamnya sudah
luntur, aku dekatkan ke sisi lampu, tertulis nama pengirimnya, "Dina
Amalia"
Seketika kepalaku dijejali kata
"andai". Andai kujawb suratnya kala itu. Andai tak kutinggalkn ia
sejauh ini. Andai dia lebh brlapang hati menungguku. Andai . . .
kata'' andai membuat.ku smakin terpanah melihat
goresan'' pena itu.perlahan ku buka surat yg rapuh..kata'' demi kata, kalimat
demi kalimat ku resapi, hingga tak sadar pipi.ku terasa lembab membayangkan
masa lalu.ku...
(dan inilah masukkan pertama)
Ma'mun Affany Penuh dalam melatih alur cerita, Safirah Shafura & Salma Fauziyah harus berani berimajinasi untuk memikirkan apa
cerita selanjutnya, entah itu masuk akal atau tidak harus berani memutuskan...
orang membaca kata andai sudah bosan duluan... Salma, jangan buru-buru
menulis pipiku terasa lembab, lawong masa lalunya belum kebayang, pembaca
justru heran, sedihnya dimana?
Sejurus kmudian, Kukerahkn energi pada kedua lengan dan
jemariku yg rasax bgtu lemah menghdapi surat
yg beratnya hanya sekian gram itu. Perlahan aku membuka amplopx dan mengeluarkn
spucuk kertas yg dilipat membentuk angsa.
ku buka lipatan kertas sembari bersandar di atas dipan.
Sedikit demisedikat ku baca surat
itu berteman temaram lamu dlam keheningan malan dalam hati ku mulai membaca..
"assalamu'alaiku..
Teruntuk syarif kekasih.ku..
maafkan aku, mungkin saat kau baca surat ini aku tlah pergi jauh. Bukan maksud.ku
tuk menjauhi.mu. Tp, ayah memaksa.ku melanjutkan studi di luar negeri. Berat
rasanya berpisah dengan.mu, hati.ku sakit seperti tertusuk babu runcing, karna
aku tak bisa bertemu denganmu untuk yg terakhir kalinya. Sebelum takdir
mempersatukan kita lagi. Syariif.. Mungkin jarak dapat memisahkan kita. Tapi,
percayalah di dalam lubuk hati.ku yg paling dalam tlah terukir wajah.mu.
Bisakah kau berjanji setia menungguku..? Dan sebalik.nya izinkan aku memberikan
kestiaan.ku untuk dirimu.!
aku disini slalu memfikirkan.mu, membayangkan masa-masa
suka duka bersamamu yg sangat indah di kenang dan sangat menyakitkan untuk
menghapusnya. Aku slalu menjadikan.mu yg terbaik yg kumiliki. Yakinlah jika qt
memang berjodoh sejauh apapun jarak memisahkan qt, qt akan bersatu kembali..
Salam rindu dariku..
Dina amalia.."
Berapa jam lalu saya membuka facebook dan membaca sebuah status dari facebook kak Ma'mun Affany (seorang penulis novel) yang menurut saya adalah pengetahuan baru bagi saya. kurang lebih statusnya seperti ini.
"Memang benar bahwa pernikahan seolah jual beli dengan ijab dan kabul, tapi jangan dipahami sebagai jual beli biasa, jangan dipahami yang dijual kehormatan dan dibeli dengan mahar, tapi jual beli ini pada hakikatnya antara laki-laki, perempuan, dan Allah sebagai pemilik keduanya, Laki-laki memberi perlindungan, perempuan memberi perhatian, pengertian, layanan tapi bukan sebagai pelayan, inilah sebe
narnya yang dijual, dan yang dibeli bukanlah kehormatan dari pihak perempuan, atau nafkah dari pihak laki-laki, tapi yang dibeli sebenarnya adalah pahala dari Allah SWT dengan menunaikan pengertian, layanan, perhatian, nafkah dan perlindungan, maka yang mengatakan jual beli berarti membeli kehormatan kemudian bisa diceraikan menurut saya terlalu naif, karena sebenarnya yang dibeli adalah surga dan yang dijual adalah ikatan tulus saling memberi antara dua belah pihak dalam ikatan suci yang disebut Mistaqon Gholidlo... smoga bisa dimengerti... semoga bisa dipahami... salam affany"
lalu saya berfikir, ternyata benar juga ya, Pernikahan itu seperti Jual Beli. sama-sama ada ijab dan kabul. namun pernikahan tak semudah jual beli. jika jual beli setelah suka sama suka, rela sama rela, dan menetapkan harga itu sudah selesai. barang tersebut udah menjadi hak milik si pembeli. namun pernikahan, setelah suka sama suka, rela sama rela, ia akan melanjutkan kehidupan dan mencari bekal menuju surga bersama dengan saling mengingatkan dan melengkapi satu sama lain.
( mohon maaf jika pendapat saya kurang tepat dengan postingan yang dimaksud ^^ )
Group Pembaca Novel Ma'mun Affany
sudah lebih dari 1 tahun aku bergabung di group PNMA. tak tau berawal dari mana, mengalir begitu saja aku menemukan sesosok teman, sahabat, bahkan lebih dari itu. meski kita hanya berkumpul dalam tulisan, namun kita tetap menjalin komunikasi. Ramadhan 1433 H ku menemukan kalian. aku disambut dengan baik. meski kita belum mengenal satu sama lain. hingga akhirnya kita sering sms, berkumpul di group, di facebook masing-masing. postingan terbaru mbak ika membuat aku mengenang itu.
"Kuulas kembali tentang kisah yang pernah ada. Berbagi dan saling mengisi. Bertukar cerita meski hanya sebatas tulisan, tertawa meski hanya sebuah simbol 'emotion' saja. Kami berbeda, kami tak sama. Namun satu hal yang membuat kami bersama adalah grup PNMA.. :)"
aku sangat suka dengan postingan ini. seperti menggambarkan pertemanan kita di dunia maya. hingga akhirnya aku melanjutkan postingan itu.
"Meski jarak membentang memisahkan, namun hati terasa dekat berdampingan. meski wajah tak mampu bertatap, namun keakraban selalu menyelimuti. tak sekedar kenal atau teman. tapi, lebih dari itu semua. seperti persaudaraan yang saling merindu untuk bertatap dan berbagi rasa."
meski kita belum bisa berfoto bersama, namun kita masih bisa mengeditnya hingga bisa bersama.


aku berharap, semoga Allah meridho'i, kita semua dapat berkumpul. bertatap, berbagi rasa, bercanda, curhat, belajar nulis bareng suatu waktu nanti. terima kasih banyak juga buat kak ma'mun, secara tidak langsung mempertemukan kita dalam groupnya *Aduh kok jadi agak alay ya, hehe :)*. semoga kita semua tetap menjalin silaturahmi dengan baik. :)
(mbak alif, mbak ika, mbak erna, mbak nia, mbak win, mbak yuninda)
yang pengen join ke group ini link nya > http://www.facebook.com/groups/affany/
sudah lebih dari 1 tahun aku bergabung di group PNMA. tak tau berawal dari mana, mengalir begitu saja aku menemukan sesosok teman, sahabat, bahkan lebih dari itu. meski kita hanya berkumpul dalam tulisan, namun kita tetap menjalin komunikasi. Ramadhan 1433 H ku menemukan kalian. aku disambut dengan baik. meski kita belum mengenal satu sama lain. hingga akhirnya kita sering sms, berkumpul di group, di facebook masing-masing. postingan terbaru mbak ika membuat aku mengenang itu.
"Kuulas kembali tentang kisah yang pernah ada. Berbagi dan saling mengisi. Bertukar cerita meski hanya sebatas tulisan, tertawa meski hanya sebuah simbol 'emotion' saja. Kami berbeda, kami tak sama. Namun satu hal yang membuat kami bersama adalah grup PNMA.. :)"
aku sangat suka dengan postingan ini. seperti menggambarkan pertemanan kita di dunia maya. hingga akhirnya aku melanjutkan postingan itu.
"Meski jarak membentang memisahkan, namun hati terasa dekat berdampingan. meski wajah tak mampu bertatap, namun keakraban selalu menyelimuti. tak sekedar kenal atau teman. tapi, lebih dari itu semua. seperti persaudaraan yang saling merindu untuk bertatap dan berbagi rasa."
meski kita belum bisa berfoto bersama, namun kita masih bisa mengeditnya hingga bisa bersama.


aku berharap, semoga Allah meridho'i, kita semua dapat berkumpul. bertatap, berbagi rasa, bercanda, curhat, belajar nulis bareng suatu waktu nanti. terima kasih banyak juga buat kak ma'mun, secara tidak langsung mempertemukan kita dalam groupnya *Aduh kok jadi agak alay ya, hehe :)*. semoga kita semua tetap menjalin silaturahmi dengan baik. :)
(mbak alif, mbak ika, mbak erna, mbak nia, mbak win, mbak yuninda)
yang pengen join ke group ini link nya > http://www.facebook.com/groups/affany/