Terbawa lagi langkahku kesana
Mantra apa entah yang istimewa
Ku percaya selalu ada
Sesuatu di Jogja
(Sesuatu di Jogja - Adhitia Sofyan)
Haloooo warga blog~
Sebelum baca, senyum dulu dong :)
Siapa yang baca cuplikan lirik lagu diatas auto nyanyi ? wahahaha :D
Daerah Istimewa Yogyakarta. Seperti namanya, Jogja adalah kota istimewa. Setiap denger kata Jogja, aku jadi inget lagu Adhitia Sofyan "Sesuatu di Jogja". Tanggal 4 Maret 2019 kemaren ada mantra istimewa yang membawaku melangkah kesana. Ada sesuatu yang istimewa di Jogja pada tanggal 02-10 Maret 2019. Ada yang tauuuu???
Patjar Merah Tampak Depan |
Yaps! PATJAR MERAH. Patjar Merah adalah sebuah festival kecil literasi dan pasar buku. sebelumnya aku juga belum pernah denger festival literasi ini. Pertama aku lihat pamfletnya itu di instastory penulis favorit aku. Tidak lain tidak bukan penulis yang buku-bukunya udah aku review sebelumnya, yaitu Syahid Muhammad. Dan pas banget di sesi obrolan patjar (sematjam talkshow gitu) dua penulis favorit aku, Syahid Muhammad dan Bernard Batubara berada satu panggung. Yaaa, mantra itu yang membawa ku kesana. Informasi dari instagram @patjarmerah_id , event Patjar Merah ini hadir pertama kali. Ide awalnya sederhana, ingin memanfaatkan sebuah gudang tak terpakai. Menurutku itu adalah ide yang sangat luar biasa. Terdapat dua kegiatan yang bisa diikuti di event Patjar Merah ini. Ada obrolan patjar dan lokakarya (sematjam workshop). Kedua kegiatan tersebut tidak dipungut biaya (ketjuali lokakarya penulisan kreatif berpuisi bersama Joko Pinurbo dan FX. Rudy Gunawan). Untuk masuk ke patjar merah pun juga tidak dipungut biaya.
Pertama kali masuk udah excited banget melihat buku sebanyaaaak ituuu. Menurut informasi dari instagram, terdapat sekitar 8000 judul buku dan lebih dari 1.000.000 buku dengan diskon 30% sampai 80%. Siap-siap dompet jebol pokoknya. Tapi saat itu, aku tidak langsung bergerilya memburu buku. Aku menuju obrolan patjar dengan tema "Mereka yang Dilahirkan oleh Daring" dengan narasumber Syahid Muhammad, Bernard Batubara dan Genta Kiswara. Telat sih, tapi masih banyak ilmu yang didapet melalui sesi tanya jawab.
Beberapa quote atau kalimat yang ku catet dan garis bawahi.
Obrolan Patjar dengan tema "Mereka yang Dilahirkan oleh Daring" |
Beberapa quote atau kalimat yang ku catet dan garis bawahi.
"Ketika kita menulis cerita, selain storynya kita juga memikirkan pendekatannya. misalnya dengan menggunakan pendekatan sentimental. karna manusia atau pembaca suka dengan yang lembut dan berbau perasaan"
"Hal-hal apa saja yang kamu suka dan membuatmu hatimu senang, fokuslah. Kembangkan kemampuan yang ada pada diri sendiri"
"Jika kamu takut keluar dari zona nyaman, keluarlah dari zona nyaman ke zona nyaman lainnya. sehingga gak terasa bahwa sebenernya kita sedang pindah dan berubah"
"Saat kita menulis, kita bisa mengkonversi emosi. Misalnya, ketika kita sedang marah kemudian kita tulis, hasilnya seperti menyembuhkan orang lain. Padahal maksudnya kita sedang menenangkan diri sendiri melalui tulisan"
Selain dapet ilmu, bonusnya foto bareng dan sedikit berbincang dengan narasumber. Setelah obrolan patjar selesai, saatnya bergerilya memburu buku. Salah satu buku yang aku buru adalah buku indie, karna tidak dijual di toko buku. Yang unik disini tidak menyediakan kantong kresek. Jika tidak bawa totebag sendiri disana juga menjual totebag dan merchandise patjar merah. Untuk pembelian diatas 250.000 dapet free totebag.
Event yang menyenangkan di kota yang istimewa. Seneng banget ada event ini. Sematjam memanjakan patjar boekoe dengan menyediakan buku-buku murah dan obrolan yang bergizi. Ditunggu event Patjar Merah selanjutnya.
Setelah berhasil membawa beberapa buku, lanjut menikmati malam di malioboro. Lumayan rameee padahal weekday (gimana weekendnya yak?*mikir). Karna belum puas jalan-jalannya, keesokan harinya aku dan temenku pergi ke malioboro again. But, Malioboro hari ini tidak seperti biasa. Malioboro bersiiiiiiih bangeeeet. Gak ada satupun pedagang dipinggiran jalan. Seperti yang dikatakan driver taxi online semalam, setiap selasa wage Malioboro akan bersih gak ada satupun pedagang beserta barang-barangnya di sepanjang jalan Malioboro. Setelah searching, dari sumber travel.tempo.co ternyata mulai selasa 7 Agustus 2018 Malioboro memiliki satuan petugas baru bernama Satgas Selasa Wage. Satgas ini merupakan sebuah unit yang berasal dari Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL). Setiap selasa wage ada yang namanya gerakan reresik atau bersih-bersih bersama kawasan malioboro, hari dimana Malioboro sehari penuh bebas PKL.
Selasa wage di Malioboro |
Saat itulah aku merasakan atmosfer lain dari Malioboro. Malioboro tampak bersih banget, gak ada sampah sedikitpun. Enak buat jalan-jalan. Recommended banget buat kamu yang suka jalan-jalan di tempat yang tidak terlalu rame, Malioboro setiap selasa wage. Jogja memang istimewa banget dah~ Terima kasih telah mengizinkanku singgah di kotamu yang menyenangkan. Terima kasih untukmu yang telah singgah di blogku dan membaca tulisan ini. Semoga bermanfaat dan menularkan emosi positif. Jangan lupa bahagia :) See you in the next post :)