- Kita harus mengerti, kapan harus bicara dan kapan harus mendengar -
- Blurb-
"Pada bait ke sekian, diksi-diksi yang berbaris,
kehilangan arah setelah koma yang berkepanjangan.
Mereka baru menyadari bahwa dirinya
hanyalah potongan tanya utusan Penyair Agung.
Yang saling mencari penjelasan, saling mengartikan maknanya sendiri.
Kemudian tetap menjadi tanya, tetap mencari, dan menemukan."
untuk yang ketakutan dan bersembunyi.
untuk yang dibedakan dan diasingkan
tegak dan hiduplah
-Egosentris-
Kali ini gue mau review novel karya Syahid Muhammad yang berjudul "Egosentris". Buku ini buku pertamanya sebagai penulis tunggal. Sebelumnya ia berkolaborasi dengan Stefani Bella menulis buku berjudul "Kala" dan "Amor Fati". Cetakan pertamanya pada bulan maret 2018. Gue baca buku ini atas rekomendasi temen gue, yang tidak lain dan tidak bukan yang punya bukunya. hahaha. iyaa iyaa, gue minjem. Awalnya dia nawarin gue buat baca karna menurut dia buku ini bacaan yang pas buat gue yang kuliahnya jurusan psikologi. Bukunya memang berbau-bau psikologi. Tokoh utamanya pun adalah mahasiswa psikologi. Jujur sih, baca buku ini butuh waktu yang cukup lama. Karna mager sih, wahaha. Kalo baca setengah-setengah atau seuprit-seuprit, gue lupa detail-detail cerita sebelumnya. Jadi gue ulang lagi bacanya. Apalagi sepertiga diawal. Gue baru ngeh setelah ngulang beberapa kali. Sampai gue ngerti ritme ceritanya. Menurut gue novel ini ngajak kita buat mikir dan buat kita melek hal-hal yang terjadi di sekitar kita.